
Kasus kekerasan terhadap anak-anak terus meningkat di provinsi Banten. Berdasarkan data Lembaga Perlindungan Anak (LPA), pada semester I tahun ini ada sebanyak 45 kasus kekerasan terhadap anak yang tersebar di provinsi Banten. Didominasi kasus kejahatan seksual mencapai 50 persen.
Ketua LPA Banten Uut Lutfi mengatakan dari tahun ke tahun kasus kejahatan seksual yang diterima LPA terus meningkat. Bukan hanya jumlah kasusnya tetapi juga pelakunya. Yang menjadi perhatian bersama, pelaku merupakan orang terdekat korban. Mulai dari ayah kandung, guru dan tokoh agama.
"Itu yang menjadi keprihatinan kami seharusnya mereka mengayomi, memberikan pendidikan karakter justru mereka yang merusak masa depan anak-anak," kata Uut kepada wartawan, Selasa (2/7).
Uut menyampaikan, angka kasus kekerasan seksual anak meningkat drastis dari tahun ke tahun. Contohnya, pada 2018 hanya ada 20 kasus kekerasan terhadap anak. Pada semester I 2019 melonjak lebih dari dua kali lipat.
"Kasus anak itu ibarat gunung es jadi yang lapor ini lebih sedikit ketimbang yang tidak melapor sebetulnya," katanya.
LPA mendorong Pemerintah Daerah terutama Dinas Pendidikan lebih aktif memberikan pembinaan terhadap anak-anak sekaligus memberi sanksi tegas pada pengajar yang justru menjadi pelaku.
"Termasuk juga dinas pendidikan mengevaluasi sekolah-sekolah sehingga mendorong terwujud sekolah yang ramah anak," katanya.