Dua hari usai bencana banjir, longsor dan angin ribut di sejumlah wilayah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten dan warga mulai berbenah. Air yang menggenangi beberapa wilayah dilaporkan sudah mulai surut, sehingga tidak ada lagi pengungsian.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Klaten, Dodhy Hermanu mengatakan, sejumlah alat berat dan ribuan karung dari BPBD, Perum Jasa Tirta dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah didatangkan untuk memperbaiki tanggul yang jebol. Di antaranya di Sungai Gamping di Karangasem, Kecamatan Cawas, Sungai Dengkeng di Desa Japanan, Desa Melikan di Kecamatan Wedi serta Sungai Slegrengan di Kecamatan Gantiwarno.
"Hari ini warga Desa Karangasem bergotong royong untuk penanganan pohon yang menutup dan mempersiapkan bambu dan tiang bambu untuk menutup bekas tanggul yang jebol. Ada 5.000 karung dari BBWSBS dipersiapkan, satu alat berat sudah bekerja mulai hari ini," ujar Doddy, Jumat (8/3).
Menurut Doddy, gotong royong akan dilakukan setiap hari. Logistik dikirim dari BPBD Klaten dan beberapa pihak.
Untuk sungai Dengkeng di Desa Japanan Cawas, sebanyak 5.000 sandback sudah terkirim. Demikian juga sebuah alat berat bantuan dari BBWSBS juga sudah datang.
Untuk sungai Dengkeng di Desa Japanan Cawas, sebanyak 5.000 sandback sudah terkirim. Demikian juga sebuah alat berat bantuan dari BBWSBS juga sudah datang.
Sementara di sepanjang Sungai Dengkeng, warga desa juga terus memantau dan melakukan gotong royong dengan peninggian tanggul. Sedangkan di Kecamatan Wedi, lanjut Doddy, ada 1.000 karung bantuan dari Perum Jasa Tirta dan 2.000 karung dari Pusda untuk perbaikan tanggul di Desa Melikan. Kemudian untuk Sungai Slegrengan, Gantiwarno telah dikirim 1.000 sak dari BPBD Klaten.
"Total bahan penanggulangan banjir yang sudah dikirim adalah 10.000 karung dari BBWS BS, 1.500 dari BPBD Klaten, 1.000 dari Jasa Tirta, 1.000 dari BPBD Jateng. Kemudian 2 alat berat milik BBWSBS juga sudah dilokasi tanggul jebol di sungai Gamping, Karangasem dan sungai Dengkeng," urainya.
Selain itu, lanjut Doddy, ada 200 bronjong kawat yang akan dipasang sebagian di Japanan. Bantuan logistik juga terus berdatangan dari CSR dan berbagai pihak yang telah membantu.
Doddy menyampaikan, untuk bencana longsor terjadi di Dukuh Paseban RT 01 RW 13 Desa Paseban Bayat. Bencana tersebut mengakibatkan 1 rumah rusak ringan dan 4 rumah terancam longsor. Warga dibantu relawan dan TNI, Polri juga sudah bergotong royong membersihkan material.
"Kemarin Sekda Provinsi Jateng bersama Bupati dan Sekda Kabupaten Klaten telah mengunjungi beberapa lokasi terdampak banjir dan longsor. Sekda menyerahkan bantuan logistik bersama Bupati kepada pihak-pihak yang terkena banjir dan titik-titik tanggul jebol," katanya.
Guna mencari solusi, Sekda Jateng akan menggelar rapat koordinasi bersama Provinsi DIY terkait penanganan sungai-sungai diperbatasan.
"Kita akan cari solusi dengan DIY, karena banjir yang terjadi salah satu penyebabnya kiriman air dari Kabupaten Gunung Kidul, Sleman dan DIY," pungkas Doddy.