
Pemprov Jabar memberikan rekomendasi Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Parahu dibuka kembali untuk umum pada Kamis (1/8/2019). Namun, kebijakan itu diberikan dengan syarat yang harus dipenuhi oleh pihak pengelola.
Kepala dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisparbud) Jawa Barat Dedi Taufik menyatakan bahwa keputusan itu diambil melalui rapat dan kajian bersama pihak terkait, seperti PVMBG, pengelola dan unsur pemerintah daerah di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/7/2019).
Syarat dari rekomendasi itu adalah berkaitan dengan pembersihan abu vulkanik dari erupsi freatik yang terjadi pada Jumat (26/7) lalu. Pemerintah Provinsi meminta pembersihan debu selesai besok paling lambat pukul 17.00 WIB.
Lalu, hal lain berkenaan dengan kelengkapan infrastruktur penunjang, seperti papan peringatan tentang potensi bencana yang terjadi di Tangkuban Parahu.
"Ini agar masyarakat memahami bagaimana tindakan yang harus dilakukan ketika kembali terjadi erupsi," katanya usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Pasca Erupsi Gunung Tangkuban Parahu.
Selain itu, pihak pengelola dan aparat keamanan diminta memiliki media koordinasi agar jika terjadi fenomena alam seperti erupsi kembali terjadi, pengambilan tindakan dan pemberitahuan informasi kepada masyarakat bisa berjalan dengan baik.
Lebih lanjut, Dedi Taufik segera menerapkan standar operasional prosedur (SOP) evaluasi secara online untuk semua tempat wisata, khususnya kawasan wisata alam, termasuk hotel.
Upaya ini direalisasikan dengan mengumpulkan semua pemangku industri wisata dalam sebuah rapat evaluasi bersama. Upaya itu diharapkan bermuara pada terwujudnya zero complaint.
"Untuk itu semua tempat wisata harus ada SOP semua kita evaluasi secara keseluruhan. Zero Complaint tourism itu harus kita lakukan. Tetapi kan ada unsur terkait yang mempengaruhi terhadap itu," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Graha Rani Putra Persada (GRPP) Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Tangkuban Perahu, Putra Kaban menyatakan upaya pembersihan abu vulkanik terus dilakukan.
Ia mengklaim di kawasan Tangkuban Parahu pun sudah terdapat sejumlah papan evakuasi termasuk menyertakan tanda-tanda bilamana terjadi erupsi. "Jadi SOP di Tangkuban Parahu jelas, SOP mitigasi juga jelas," pungkasnya.